GEOREFERENSING, DIGITASI, DAN TOPOLOGY



Dewasa ini isu lingkungan terutama sumber daya alam merupakan salah satu hal yang sangat diperhatiakan oleh berbagai kalangan, pengelolaan sumber daya alam adalah hal yang menjadi focus yang akan menentukan hasil apa yang akan didapat. Pengelolaan sumber daya alam sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi yang sangat berhubungan kuat. SIG merupakan salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan pada pengelolaan sumber daya alam agar terkontrol dengan baik dan benar. SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989).
SIG merupakan suatu sistem yang memiliki suatu kemampuan dalam menggabungkan beberapa data pada satu lokasi tertentu, menganalisis, dan kemudian memberikan satu sajian berupa layout peta. Data-data yang dapat diolah pada sistem ini adalah data-data lokasi yang mempunyai koordinat yang jelas dan berorientasi geografis sehingga sistem ini sangat membantu dalam pengelolaan suatu sumber daya alam khususnya pada bidang kehutanan.
Beberapa proses dapat dilakukan pada SIG, adapun beberapa teknik dasar yang dapat dipelajari dalam SIS meliputi koreksi geometrik hingga pembuatan layer baru untuk membantu pembuatan peta yang berkoordinat. Pada praktikum ini akan dibahas beberapa teknik pada SIG khususnya untuk operasi software arcGIS 10.1 meliputi georeferencing, digitasi dan membangun topologi.




Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk memahami teknik dasar pengelohan data spasial menggunakan software arcGIS 10.1 yang meliputi georeferencing, digitasi on screen serta bangun topologi pada peta tipe tanah Ciliwung.

PROSEDUR PRAKTIKUM

Adapun beberapa prosedur penelitian yang akan diuraikan pada laporan ini antara lain adalah:
A. Georeferensing
Proses georeferensing merupakan salah satu langkah yang terdapat pada operasi atau penggunaan arcGIS secara umum merupakan suatu proses penempatan suatu image atau raster yang mana data tersebut belum memiliki acuan sistem koordinat yang benar dibuat menjadi memiliki suatu sistem koordinat yang benar dan ditentukan. Adapun langkah-langkah pada proses georeferensing:
1. Buka Software arcGIS 10.1         Pilih Customize>klik georefrensing
2. Add data          Peta Tanah Ciliwung (.jpg)
3. Tampilan layer peta tanah ciliwung (.jpg) belum memiliki sistem koordinat

4. Mengubah sistem koordinat DMS yang tertera di gambar menjadi koordinat DD untuk dipakai dalam proses georeferensing dengan rumus:
 

Keterangan:

     DD : Decimal degree; D: Degree; M: Minute; dan S: Second
5. Proses georeferensing
> Klik “Add Control Point”  pada toolbar georeferencing
> Arahkan kursor pada perpotongan x dan y, selanjutnya klik kiri kemudian kanan pilih “input x dan y”
> proses ini dilakukan minimal 4 titik pada sudut-sudut peta
> Kemudian untuk melihat nilai error hasil koreksi klik “View Link Table” , selanjutnya untuk menyimpan hasil georeferensing dengan file yang berbeda klik “Rectify,,,”, jika pada file yang sama klik “Update Georeferensing”.




B. Digitasi

Digitasi merupakan suatu proses pembuatan data fitur digital. Acuan peta yang akan digunakan dalam proses digitasi pada praktikum ini merupakan peta hasil georeferensing sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada proses digitasi:
1. Memastikan data view pada arcMAP memiliki satuan meter
2. Add data hasil georeferensing pada layer
3. Pembuatan Shapefile (.shp)         Berupa Polygon, Point, dan Line
>   Klik “Windows”         buat folder pada lokasi yang kita tentukan           Klik”New”       “File Geodatabase”/Data Gdb
>   Klik kana pada folder “data Gdb”        klik “New”        “Feature class,,” 
          Isikan nama yang kita tentukan pada kolom “name/alias”         Kemudian tentukan tipe shp yang akan dibuat pada “type” (polygon, point, line)         Tentukan sistem koordinat yang akan kita buat
>   Proses Digitasi > pada “Table of content”         Klik kanan pada layer yang akan kita digitasi          Edit features         Start editing (jika sudah selesai digitasi jangan lupa klik toolbar “editor > stop editing”
> Contoh digitasi point,line dan polygon

C. Membangun Topologi


Bangun Topologi
Pada arcCatalog buat file geodatabase dengan klik “File, New, dan File Geodatabase”        pada file baru geodatabase buat “Feature Dataset”        pilih sistem koordinat UTM WGS 84 UTM Zone 48S dalam “Projected Coordinate System, UTM, dan WGS 1984”.
Pada file geodatabase yang telah dibuat kemudian        Klik kanan         New        Feature class (single)          Import data (polygon/point/line)

Kemudia pada file geodatabase yang dibuat tadi klik kanan        New        Topology         ditambahkan 2 kali rule (add rule) “Must Not Overlap” dan “ Must Not Have Gaps”

Selanjutnya data feature topologi yang kita buat tadi didrag ke layar arcMap. Pada layer akan muncul Area/Line/Point yang Error
Kemudian untuk menghilangkan/membenarkan error pada layer klik tool “Fix Topology Error Tool”  (     )      klik kanan pada daerah yang akan diperbaiki kemudian dipilih perlakuan yang akan dilakukan (jika ada polygon yang ingin digabungkan, maka kedua polygon diselect dengan menekan shift, kemudian  pada toolbar “Editor” dipilih merge 


DAFTAR PUSTAKA

Aronoff, S. 1989. Remote Sensing For GIS Manager (terjemahan). Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press

Share on Google Plus

About Bung Compas

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar